Sabtu, 02 Januari 2010

Struktur Ekosistem Hutan

I. Topik : Struktur ekosistem hutan
II. Hari/Tanggal : Minggu, 13 Desember 2009
III Tujuan
Setelah melakukan kegitan praktikum mahasiswa dapat :
1. mengindentifikasikan komponen-komponen ekosistem hutan tanaman nasional Way Kambas(way kanan).
2. menunjukan karakterestik struktur ekosistem hutan taman nasional way kambas.

IV. Kajian Pustaka
Irwan (2006) Hutan Hujan Tropis adalah suatu masyarakat kompleks merupakan tempat yang menyediakan pohon dari berbagai ukuran. Dalam buku ini istilah kanopi hutan digunakan sebagai suatu yang umum untuk menjelaskan masyarakat tumbuhan keseluruhan di atas bumi. Di dalam kanopi iklim micro berbeda dengan diluarnya; cahaya lebih sedikit, kelembaban sangat tinggi, dan temperatur lebih rendah. Banyak dari pohon yang lebih kecil berkembang dalam naungan pohon yang lebih besar di dalam iklim mikro inilah terjadi pertumbuhan. Di atas bentuk pohon dan dalam iklim mikro dari cakupan pertumbuhan kanopi dari berbagai jenis tumbuhan lain: pemanjat, epiphytes, mencekik, tanaman benalu, dan saprophytes. Pohon dan kebanyakan dari tumbuhan lain berakar pada tanah dan menyerap unsur hara dan air. Daun-Daun yang gugur, Ranting, Cabang, dan bagian lain yang tersedia; makanan untuk sejumlah inang hewan invertebrata, yang penting seperti rayap, juga untuk jamur dan bakteri. Unsur hara dikembalikan ke tanah lewat pembusukan dari bagian yang jatuh dan dengan pencucian dari daun-daun oleh air hujan. Ini merupakan ciri hutan hujan tropis yang kebanyakan dari gudang unsur hara total ada dalam tumbuhan; secara relatif kecil di simpan dalam tanah.
Siahaan (2004:12) menyatakan bahwa”ekosistem adalah hubungan timbale balik antara makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya sebagai suatu kesatuan dalam wujud yang teratur. Dimana ekosistem sebagai suatu system yang terdiri ata komponen komponen yang bekerja secara teratur sebagai satu kesatuansetia ekosistem akan terjadi interaksi antara organisme yang mengubah dan mentransfer energi serta zat kimia. Ekosistem memiliki banyak macam seperti ekosistem pantai ekosistem sungai ekosistem danau, ekosisitem pulau dan lain-laian. Dan didalam ekosistem ada dua macam 2 komponen, yaitu komponen abiotik dan komponen

Supriatna(2008: 47) ekosistem diartikan sebagai satuan system kehidupan yang tersusun dari(dan merupakan)interasi antara komponen hayati(tumbuhan hewan dan mikroba) dan komponen fisik nir hayati(iklim, tanah, air cahaya, suhu, dan ketinggian diatas laut) tidakkurang dari 47tipe ekosistem yang berbeda, baik yang alami maupun yang buatan yang terdapat di bumi Indonesia, mulai dari tipe ekosistem gunung es dan padang rumput alpine diwilayanhpegunungan tunggi irian jaya. Ekosistem hutan hujan tropika dari lahan pamah hingga komunitas rumput laut, trumbu karang, serta ekosistem lautan. Ekosistem sebagai habitat hidupalami, yaitu dengan perlindungan habitat jutaan ha daratan Indonesia sebagai kawasan hutan dan 10% daerah pantai merupakan jaminan bagi kelestarian hidupan alami terpenting. Dan fungsi ekosistem sebagaipendukung hidup alami.

V. Alat dan Bahan
Alat : Alat tulis, tustel atau kamera digital, thermometer udara, hygrometer
Bahan : lingkungan Hutan Taman Nasional Way Kambas (Hutan Way Kanan)


VI. Cara Kerja
1. Mengikuti ceramah yang di berikan oleh petugas Taman Nasional Way Kambas.
2. Mengajukan pertanyaan berkenan dengan tujuan pratikum, misalnya data-data tentang keberadaan aneka satwa dan flora di kawasan Hutan Taman Nasional Way kambas.
3. mencari pula informasi mengenai ekosistem hutan melalui studi dokumentasi di Taman Nasional Way kambas.
4. berbari dengan rapi dang mengikuti intruksi pemandu hutan untuk melakukan tracking di kawasan Way Kambas.
5. melakukan pengamatan terhadap komponen biotic dan komponen abiotik.
6. mengambil dokumentasi foto keadaan tumbuhan didalam hutan.
7. mencatat hasil pengamatan langsung maupun informasi yang deberikan oleh pemandu hutan.
8. mengidentifikasikan setruktur ekosistem hutan Taman Nasional Way Kambas menurut tingkat kehidupan, mulai dari produsen I,konsumen I, kansumen II,dan seterusnya.
9. mengumpulkan semua informasi dalam kegiatan ini dalam table hasil kegiatan.


VII. Data Hasil Pengamatan

Data komponen ekosistem di Way Kanan


No Komponen Variabel yag di amati Keterangan
1. KOMPONEN ABIOTIK Temperatur udara
Kecepatan udara
Kelembaban udara
PH tanah
29 oC
0,125 m/s
656,6 oC
6 (asam)

2. KOMPONEN BIOTIK



Tumbuhan yang ada di dalam plot
1. Pohon Mitis
2. Pohon Mangir
3. Pohon Pakis
4. Pohon Sempu
5. Pohon Kopi-kopian
6. Pohon Meranti
7. Pohon Menteng
8. Pohon Gandaria
9. Pohon Salam
10. Pohon Sempu Batu
11. Pohon Waru

Hewan yangada di dalam plot
1. Pacet
2. Semut
3. Belalang

VIII. Diskripsi Data

Dari data diatas hasil penelitian dapat kita lihat bahwa komponen abiotik di dalam plot yang berada di hutnn Way Kanan yaitu temperature udara 29 oC, kecepatan udara 0,125 m/s, dengan kelembaban udara 65,6 oC, dan PH tanah 6 (asam). Koponen biotik di dalam plot yaitu Pohon Mitis, Pohon Mangir, Pohon Pakis, Pohon Sempu, Pohon Kopi-kopian, Pohon Marenti, Pohon Menteng, Pohon Gandaria, Pohon Salam, Pohon Sempu Batu, Pohon Waru, Padet, Semut, dan Belalang.

IX. Pembahasan

Setalah melakukan praktikum dapat diketahui bahwa banyak macam-macam ekosistem di Indonesia. Namun secara garis besar hampir menyeluruh hutan di indonesia adalah hutan hujan tropis. Yang mana suatu hutan dapat dikatakan hutan hujan tropis jika hutan tersebut terletak pada daerah yang curah hujannya tinggi(berkisaran 225-250), seperti di daerah pulau Sumatra ini yaitu hutan way kampbas (way kanan).

Dalam sebuah ekosistem way kanan terdapat banyak komponen-komponen yang ada didalamnya baik dari biotik sampai abiotik. Komponen biotik yang ada di hutan way kanan banyak ragamnya, Tumbuhan yang ada antara lain: pohon mitis, pohon mangir, pohon pakis, pohon sempu batu, pohon meranti, pohon menteng, pohon gandaria, dan lain-lain. Sedangkan hewan yang ada antara lain: pacet, semut, brlalang, dan lain-lain. Komponen abiotiknya seperti kecepatan, angin, suhu, kelembapan dan lain-lain. Oleh karena itu, ekosistem tersebut memiliki keanekaragaman hayati yang bersifat khas atau berbeda-beda ragamnya dan tidak di dominasai oleh satu tumbuhan saja.. Hal ini disebabkan karena perbedaan komponen abiotik yang mengakibatkan perbedaan cara beradaptasi berbagai jenis makhluk hidup dan membuat perbedaan rantai makanan dan jarring-jaring makanan. Hutan Way Kanan masih tampak alami karena hutan ini dilindungi atau di jadikan daerah konservasi sejak tahun 1977 dan sebenarnya sudah sejak jzaman belanda hutan ini sudah mulai di rencanakan sebagai hutan konsevasi. Sehingga keadaan hutannya sekarang masih sama seperti sepuluh tahun yang lalu bahkan lebih baik karena sudah tiak ada proyek penebangan pohon tua dan perburuang binatang. Populasi yang nampaknya cukup banyak pada hutan ini adalah hewan kecil penghisap darah yaitu pacet. Pacet sangat bayak diHutan Way Kanan karena hutan tersebut sangat rimbun dan lembab yang merupakan habitat hewan-hewan seperti pacet, cacing, ular, dan lain-lain.

Selain itu dalam sebuah ekosistem terjadi pengaliran energi, yakni terjadinya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan. Antara lain, tumbuhan memerlukan air dan mineral untuk mempertahankan hidupnya. Air dan mineral tersebut digunakan tumbuhan untuk proses fotosintesis dengan bantuhan sinar matahari dan CO2 yang kemudian menghasilkan karbohidrat dan O2. Yang mana karbohidrat dan O2 juga diperlukan oleh berbagai mahkluk hidup lainnya. Dalam rantai makanan, hewan diklasifikasikan berdasarkan jenis makanannya, yakni hewan pemakan tumbuhan (herbivore), hewan pemakan daging (Karnivora). hewan pemakan daging ini adalah konsumen tingkat atas dalam rantai makanan. Ada juga makhluk hidup lainnya yang berperan penting, yaitu bakteri pengurai. Mereka bertugas menguraikan tumbuhan dan hewan yang mati menjadi mineral yang mana mineral-mineral itu akan diserap kembali oleh tumbuhan dan proses pemindahan energi akan berjalan terus seperti itu hal inilah yang di sebut siklus di dalam hutan atau yang di sebut sebagai rantai makanan. Suatu organisme hidup akan selalu membutuhkan organisme lain dan lingkungan hidupnya. Hubungan yang terjadi antara individu dengan lingkungannya sangat kompleks, bersifat saling mempengaruhi atau timbal balik. Hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati membentuk sistem ekologi yang disebut ekosistem. Di dalam ekosistem terjadi rantai makanan, aliran energi, dan siklus biogeokimia.

Dalam melakukan praktikum tersebut kami mengalami beberapa kendala, antara lain hygrometer atau alat pengukur kelembaban udara basah yang kami gunakan rusak, yang menyebabkan data yang kami peroleh kurang akurat.

XI. Kesimpulan
Berdasarkan data data hasil penelitian dan pembahasan dapat kita lihat bawah hutan Way Kanan merupakan hiutan hujan tropis dan memiliki tumbuhan yang bervariasi. Dengan beragam mahkluk hidup di hutan ini menyatakan interaksi yang saling timbal balik diantaranya. Karena dalam suatu ekosistem mempunyai siklus yang merupakan rantai makan. Yang berperan dalam membentuk suatu ekosistem hutan.

XII. Lampiran
Laporan sementara
Cover buku
Dokumentasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar